Gobang kembali ke Bandung, mengundang teman-temannya, para mantan preman untuk bertemu kembali. Mereka yang diundang adalah Ujang, Murad, Pipit, Cecep, Bohim, Mang Uu, Dikdik dan Joni. Dikdik kemudian tidak jadi datang karena masalah dengan istrinya. Dalam pertemuan yang disebut “reuni kecil-kecilan” itu, Gobang meminta bantuan teman-temannya untuk melakukan penyelidikan, siapa pelaku pembantaian terhadap adik iparnya hingga tewas. Pelaku pembantaian kemudian diketahui adalah Darman dan kawan-kawan yang hanya sebagai orang suruhan. Dalang di balik kejadian itu ternyata teman mereka sendiri, sesama bekas anak buah Muslihat yang sebenarnya juga sudah pensiun. Muslihat mencoba mencegah terjadinya perang saudara, tapi Gobang sudah terlanjur datang dengan membawa dendam, “darah dibayar darah, nyawa dibayar nyaw.